**Music Music**

Friday, June 29, 2012

Manusia dan Keadilan

Manusia dan Keadilan
Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.



Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi. Karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Nah… cara itulah yang dapat menimbulkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apabun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.

Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hokum.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.

Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.

A.     Pengertian Keadilan

Menurut Aritoteles: kelayakan dalam tindakan manusia di artikan titik tengah kedua ujung.Para pemikir mendefinisikan:
1. Plato ,keadilan di proyeksikan pada diri manusia ,di katakan adil bila orang dapat mengendalikan diri dan perasaan dengan akal.
2. Socrates memproyeksikan dalam pemerintahan.
3. Kong Hu Chu,keadilan terjadi bila anak sebagai anak ,ayak sebagai ayah dan raja sebagai raja.masing -masing telah melaksanakan kewajibannya.
Pendapat umum keadilan adalah pengakuan dan perlakuan antara hak dan kewajiban

B.     Keadilan Sosial

Sesuai sila ke 5 Pancasila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Bung Hatta dalam urainan nya sila ke 5,dalam mewujudkan maka perlu di pupuk :
a. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
b. Sikap adil terhadap sesama
c. Sikap suka menberi pertolongan kepada yang membutuhkan.
d. Suka bekerja keras
e. Menghargai hasil karya orang lain

- Delapan Jalur Pemerataan Pemerintah

1. Pemerataan pemenuahan kebutuhan pokok
2. Pemerataan meperoleh pendidikan dan kesehatan.
3. Pemerataanpembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan.
7. Pemerataan penyebaran pembengunan
8. Pemerataan memperoleh keadilan.

C. Macam-macam keadilan

     Keadilan legal atau keadilan moral

Menurut plato keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum masyarakat yang membuat dan menjaga keadilan,menurut sifat dasarnya paling cocok baginya”the behind the gun pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedang Sunyoto menyebut keadilan legal

    Keadilan distributive

Aristoteles keadilan akan terlaksana bila hal sama di lakukan sama dan hal tidak sama di lakukan tidak sama.

    Keadilan Komutatif

Bertujuan memelihara ketertiban umum. Menurut Aristoteles pertalian akan hancur bila tindakan yang ektrim yang ujungnya ketidakadilan.

D. Kejujuran

Artinya yang di katakan sesuai hati nurani, juga berarti bersih dari perbuatan yang di larang agama. Orang jujur baik daripada pendusta tapi pintar. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Demi sopan santun dan pendidikan seseorang di perbolehakn berkata tidak jujur sampai ambang batas yang di perbolehkan.

E. Kecurangan

Artinya apa yang di ingikan tidak sesuai yang di harapkan sehingga dia berbuat curang untuk memperoleh keuntungan. Dia senang meskipun orang lain menderita.
Faktor orang melakukan kecurangan: Faktor Ekonomi, Kebudayaan, Peradaban dan Teknik, Dalam buku Filsafat sana sini karangan Pujawiyatno ada istilah jawa. Betik ketitik ala ketara” artinya baik akan nampak dan buruk juga akan nyata. Dalam pewayangan orang yang bersifat buruk terkalahkan dengan sikap benar.

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;

1.   Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.

2.   Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.

3.   Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

4.   dan lain sebagainya.
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

F. Pemulihan nama Baik

Nama baik adalah tujuan hidup dan nama yang tidak tercemar dan ini terkait dengan tingkah laku atau perbuatan. Dan pada hakekatanya kodrat manusia yaitu:

1. Manusia sebenarnya mempunyai sifat tak bermoral.
2. Ada aturan yang harus di patuhi untuk mewujudkan manusia bermoral.

Bila seseorang tercemar nama baiknya maka akan memulihkan dengan ukuran moral/akhlak, Akhlak dari kata jamak dari khuluq yang artinya pencipta.
Ada 3 macam godaan manusia yaitu: Wanita, derajat/pangkat dan harta. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat dan minta maaf.

G. Pembalasan

Yaitu suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi berupa perbuatan serupa, atau perbuatan seimbang, misal Si A memberi minum ke Si B , di lain hari Si B memberi makanan ke Si A, itu namanya pembalasan. Pembalasan karena pergaulan, pergaulan yang baik akan baik pula, pergaulan kecurigaan menimbulkan pembalasan kurang baik pula.


OPINI : Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi. Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan.

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung Jawab
Bagi saya keluarga adalah segala-galanya,terutama orangtua saya yang telah melahirkan saya kedunia ini. Terutama orangtua saya yang telah merawat, mendidik, mengurus saya dari sejak kecil sampai sekarang. Bagi saya bertanggung jawab kepada keluarga adalah hal yang wajib dilaksanakan atau dilakukan. dan Bertanggung jawab kepada keluarga sudah menjadi bagian penting dalam hidup saya,dan tidak mungkin saya tinggalkan. Saya sekarang sudah merasa cukup dewasa,dan tanggung jawab terhadap keluarga sudah harus saya pikul. Niat saya sekarang ingin membahagiakan orangtua saya, dan sekarang sudah waktunya saya membalas kebaikan orangtua saya yang telah mendidik saya dari sejak kecil hingga sekarang. Dan saya pasti berusaha akan menjaga nama baik keluarga,tidak akan pernah mencoreng nama baik keluarga.

Dari sekarang kemandirian sudah saya tanamkan,walaupun terkadang masih membutuhkan bantuan orangtua, Jika nanti saya sudah bekerja saya punya keinginan yaitu, saya ingin memberangkatkan orangtua saya ketanah suci, dan menyekolahkan adik-adik saya setinggi mungkin. Dan semoga apa yang saya inginkan terhadap keluarga dapat tercapai, pastinya saya akan berdoa dan berusaha sekeras mungkin agar tercapai. Itulah keinginan yang terbenak didalam pikiran saya. Saya ingin orangtua saya bangga dan bahagia terhadap saya,dan tidak salah bila mereka menyekolahkan saya setinggi mungkin. Saya tidak akan menyia-nyiakan orangtua saya yang telah memberikan segalanya pada saya. Dan saya juga pasti akan memberikan yang terbaik pada orangtua dan keluarga saya. Semuanya akan saya lakukan yang terbaik,demi keluarga. Saya rela dan ikhlas bekerja keras sehari penuh untuk keluaraga. Saya ingin menjadi orang yang mandiri,dan tidak ingin mengandalkan orangtua saya terus-menerus. Semoga nanti saya dapat memberikan yang terbaik bagi keluarga saya.

Kebanyakan orang di dunia ingin bahagia, tapi mereka belum menyadari bahwa mengejar kebahagiaan langsung tidak menghasilkan kebahagiaan. Kebahagiaan datang sebagai produk-oleh dari pelayanan tanpa pamrih dan bukan dari motivasi egois untuk keuntungan pribadi dan kebahagiaan pribadi dengan mengorbankan orang lain.

Tanggung jawab besar akhir kita semua miliki adalah untuk menemukan jalan pembebasan dan sekali dimulai ke jalan untuk tetap setia untuk berlatih dan mencapai tujuan hidup begitu kita dapat. Jadi, usia yang lalu kami mengambil tanggung jawab untuk evolusi manusia, tanggung jawab atas tindakan kita, ucapan kita dan pikiran kita. Dan sekarang kita datang ke dekat kehidupan manusia di bumi ini di mana kita dapat meletakkan tanggung jawab kita dan mendengar Bapa berkata cinta semua, “Bagus Anda mungkin sekarang pulang dan pergi tidak tahu lebih lanjut, Anda menghadapi tanggung jawab anda dan Anda telah sepenuhnya jatuh tempo dan Anda sekarang salah dengan saya untuk selamanya.”

Phobia

PHOBIA

1.PENGERTIAN

Fobi definisi phobias membagi menjadi dua kelompok utama:
Sosial phobias fobi menurut definisi adalah ketakutan terhadap masyarakat secara umum, yaitu orang lain, hubungan sosial, kinerja kegelisahan, takut makan di depan umum, dll Salah satu contoh umum akan, agoraphobia, yang merupakan kondisi kesehatan yang sangat umum dan konstan menerima perhatian medis dari persaudaraan. Itu pada dasarnya adalah takut meninggalkan anda aman dari lingkaran anggota keluarga Anda dikenal ‘aman’ sekitar, dan venturing dari itu. Phobias ini telah menyebabkan rumit, yang merupakan kombinasi dari otak-kimia, genetika, dan turun temurun bersatu dengan pengalaman hidup.

Spesifik phobias fobi menurut definisi adalah takut dari satu objek atau alasan tertentu, seperti kucing, tinggi, masih air dll Orang-orang menderita dengan fobi ini biasanya menghindari jalan mereka fobi. Spesifik fobi bisa dihubungkan ke melukai beberapa pengalaman yang terjadi pada tahap awal kehidupan.

2.SEBAB-SEBAB

Phobia-phobia itu dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses). Ketakutan itu menimbulkan sesuatu hal yang tak menyenangkan dan telah ditekan dalam lubuk jiwa kita. Dengan kata lain phobia itu punya fungsi tertentu, yakni menyembunyikan atau mengalihkan suatu rasa takut yang seluruhnya berbeda yaitu rasa takut yang pernah sangat menyakitkan kesadaran kita. Jadi phobia merupakan suatu pelarian diri dari sejumlah konflik psikis dari dalam diri kita. Rasa takut akan guruh dan halilintar mungkin dapat menunjukkan adanya ketakutan pada suara ayah yang galak dan suka marah-marah.

Ketakutan-ketakutan atau distorsi emosional itu dapat ditelusuri kembali kedalam pengalaman-pengalaman semasa kecil kita yang telah terpendam. Pengalaman-pengalaman yang ditekan ini menimbulkan kecemasan kronis dan tekanan batin yang hebat. Kecemasan tersebut disalurkan melalui saluran-saluran fisik dan pada waktunya nanti akan semakin memperburuk phobia- nya. Jika sudah terjadi seperti itu maka lingkaran setan terus muncul tanpa berkesudahan.Yang akhirnya akan membuat anda terus menerus sakit.

3.CONTOH KASUS

Kasus Acoraphobia (Takut pada Ketinggian)

jin-mao-6.jpg

Alkisah, ada seorang pria yang telah berumah tangga yang selalu takut akan tempat-tempat yang tinggi. Ia menderita acoraphobia. Ia juga mengeluh karena kepala pusing-pusing dan mual. Dalam pemeriksaan fisik tak ditemukan sesuatu pun yang dianggap sebagai penyebab dari gejala-gejala itu.

Ditelusurilah riwayat pria itu

Pada suatu hari anak gadisnya mengandung diluar nikah. Ia merasa sangat perlu untuk segera menyelamatkan nama baiknya dengan menngirim anak gadisnya itu kerumah neneknya yang tinggal jauh dipelosok desa dan peristiwa tersebut sangat dirahasiakan. Anak gadisnya kemudian pulang kerumah dan keluarga itu hidup tenang seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu. Meski dirahasiakan, enam bulan kemudian ternyata beberapa tetangganya ada yang tahu bahwa anak gadisnya pernah hamil diluar nikah.
Tidak lama kemudian ayah itu mulai memperlihatkan gejala-gejala phobianya, takut pada tempat-tempat yang tinggi; acoraphobia. Ia takut menengok keluar jendela walau kantornya terletak dilantai enam. Meskipun ia berusaha menyangkal dan menghilangkan pikiran-pikiran buruknya tentang tempat-tempat tinggi, tetapi kemudian terbukti ia mencoba bunuh diri dengan melompat dari tempat tinggi untuk mengakhiri beban nama baiknya.

4.MENGATASINYA

Setiap orang punya rasa takut, karena merupakan bagian dari perasaan seseorang. Tapi, kadarnya berbeda antara seorang dengan yang lainnya. jika takut yang dirasakan berlebihan dan menguasai hidup Anda, itu yang tidak sehat.

Anda harus menemukan cara mengatasi rasa takut, terutama ketakutan yang tidak rasional, dan bisa merugikan, ada beberapa methode untuk mengatasi rasa takut, berdasarkan Methods of Healing

Kenali ketakutan Anda
Langkah pertama mengatasi rasa takut cari dulu penyebabnya, apa yang membuat Anda merasakan takut, dan bagaimana perasaan itu menguasai Anda.Dengan menyadari apa yang menyebabkan ketakuta, hal ini akan membantu Anda mengurangi rasa takut. Sebab, saat berusaha menyadarinya, Anda berdialog dengan diri sendiri untuk untuk mencoba mengatasinya.

Melawan ketakutan
Bila takut akan sesuatu, salah satu cara terbaik mengatasinya adalah menghadapi dan menantangnya. Jika Anda takut ketinggian, pergilah ke atas sebuah gedung tinggi dan melihat ke bawah. Cara ini membantu Anda mengatasi rasa takut.

Mengendalikan mental
Hal ini yang sederhana sekali seperti belajar mengendalikan pikiran Anda untuk menghindari rasa takut. Bila mulai merasa takut, lawanlah perasaan itu. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian dan hentikan perasaan yang membuat takut.Hal ini penting sekali dlakukan, terutama bagi mereka yang tidak mampu mengontrol ketakutan sehingga selalu mengkhawatirkan hal-hal sama. Caranya, hanya menghentikan kekhawatiran atau ketakutan berlebihan.

Ubah ketakutan
Untuk menghadapi sumber dari rasa takut, maka harus mengakui apa yang membuat Anda takut. Setelah itu, mengubah rasa takut dengan mencari tahu cara menghadapinya.Jika merasa takut berjalan sendirian pada malam hari, pada sebagian orang ada yang mengambil kursus bela diri untuk melindungi diri, pada sebagian yang lain dengan cara meningkatkan percaya diri, karena dengan percaya diri akan meningkatkan keberanian.

Relaksasi
keyakinanMemerangi ketakutan merupakan salah satu strategi bagus. Sambil melawan rasa takut, dengan membangun rasa percaya diri. Semakin Anda percaya diri, rasa takut yang menguasai pikiran Anda akan berkurang. Maka dari itu disarankan juga dengan latihan Meditasi dan Yoga, latihan ini dapat menjadi aktivitas pilihan untuk mengatasi rasa takut.